Faith makes things possible – with OLLAđź‘—, emerensiana, Larry, Yoseph, eDRa, Janeđź’‹Even, and Santi Tan

View on Path

MENJADI MANUSIA ROHANI
(Pengkotbah 3: 11)

Untuk dapat bergerak bersama Tuhan, kita tidak dapat hanya menjadi manusia natural (jasmaniah) saja. Kita harus menjadi manusia rohani (spiritual). “Kekekalan” adalah dimensi atau frekuensi Tuhan (sorga) yang diberikan kepada umat-Nya agar dapat bergerak bersama Tuhan, mengerti dan mengenal-Nya dengan benar, dan melakukan hal-hal supranatural di dalam kehidupan natural. Dimensi kekekalan inilah yang menjadikan tanah hati dan roh kita cocok dan kondusif utk benih firman dapat bertumbuh

Ketika kita lahir baru (menerima benih firman-Nya), kita sudah memperoleh “porsi” kekekalan di dalam hati kita. Tuhan memberikan hal itu agar kita dapat mengenal-Nya, mengerti cara Dia bekerja, dan bergerak bersama-Nya.
Dimensi kekekalan dari Tuhan sangat dibutuhkan oleh umat-Nya untuk dapat mengerti cara kerja sorga (kekakalan) yang tidak dapat dibatasi oleh pikiran dan pengetahuan manusia serta. Ingat, Tuhan hidup, bergerak, dan bekerja dari dalam kekekalan!

Rasul Paulus berkata bahwa manusia duniawi (natural) tidak dapat menerima dan mengerti apa yang berasal dari Roh Allah (kekekalan), sebab hal itu hanya dapat dinilai atau dimengerti secara rohani (1 Kor. 2: 14). Oleh karena itu, marilah kita membangun manusia rohani kita!

Bagaimana agar kita dapat menjadi manusia rohani? Pertama, kita harus memiliki pikiran Kristus (1 Kor. 2: 16), yaitu pikiran yang sudah diperbaharui oleh seluruh kebenaran dan prinsip Kerajaan Sorga.
Kedua, kita harus membaca, merenungkan, dan menghidupi firman-Nya, sebab kita mmerlukan makanan agar manusia rohani kita berkembang (Mat. 4: 4). Ketiga, kita harus hidup di dalam komunitas yang dapat membangun manusia rohani kita. Manusia rohani kita tidak mungkin akan terbangun apabila kita terus menerus berada di dalam komunitas natural.

Jadilah manusia rohani agar dapat menjadi wakil Kerajaan Kekekalan (Sorga) di atas bumi yang tidak kekal (sementara) ini!

-Ps. Leonardo A.Sjiamsuri-

View on Path

Previous Older Entries